(VOVworld) – Pada Senin (17 Juni), Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano menyatakan bahwa Iran mencapai perkembangan secara teratur dalam memperluas program nuklir negara ini, tanpa memperdulikan sanksi internasional. Direktur Jenderal IAEA Amano berkomitmen lagi akan mengadakan dialog dengan Iran untuk memecahkan kekhawatiran-kekhawatiran tentang program nuklir yang kontroversial dari negara ini. Akan tetapi, menurut dia, dua fihak masih belum mengadakan pertemuan baru manapun setelah 10 putaran perundingan sejak awal tahun 2012.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano
(Foto : vtv.vn)
Pada hari yang sama, di Jerusalem, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga mengajukan penilaian bahwa hasil pemilihan Iran mencerminkan secara jelas kegusaran yang mendalam dari rakyat Iran dengan pemerintah Teheran, tetapi mungkin hal ini tidak cukup kuat untuk mengubah ambisi nuklir negara ini.
Sementara itu, ketika berbicara di jumpa pers pertama di Teheran sejak terpilih menjadi Presiden Iran, Presiden terpilih Hassan Rohani menyatakan bahwa Iran bersedia menyatakan lebih transparans tentang program nuklir negara ini, tetapi tidak ada keinginnan menghentikan program mengayakan uranium. Dia menegaskan bahwa program nuklir Iran sepenuhnya transparans dan sesuai dengan hukum internasional, bersamaan itu menyatakan bahwa perintah sanksi komunitas internasional terhadap negara ini adalah tidak ada berdasar dan tidak adil./.