IAEA menegaskan: Iran menaati komitmen dalam permufakatan nuklir

(VOVWORLD) - Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada Rabu (9 Mei), mengatakan bahwa Iran akan terus melaksanakan semua komitmen nuklir menurut permufakatan nuklir dengan nama Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA) yang telah ditandatangani pada tahun 2015 dengan Kelompok P5+1. 
IAEA menegaskan: Iran menaati komitmen dalam permufakatan nuklir - ảnh 1Direktor IAEA, Yukiya Amano . (Foto: EPA)

Direktor IAEA, Yukiya Amano menunjukkan: “Iran merupakan obyek mekanisme pengawasan nuklir yang paling serius di dunia dalam rangka JCPOA-satu prestasi pengawasan yang penting”.

Pada hari yang sama, pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan: Teheran akan menarik diri dari permufakatan kecuali semua pihak sisanya dari Eropa mengeluarkan jaminan yang mantap bahwa hubungan-hubungan perdagangan akan diteruskan setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari permufakatan ini. Dalam pidatonya di depan Pemerintah Iran yang ditayangkan di Televisi, Ali Khamenei telah menyatakan kesangsiannya tentang keinginan mempertahankan permufakatan dari Eropa, bersamaan itu mengatakan bahwa jika tidak mendapat jaminan dari semua negara peserta, Iran akan menghadapi bahaya ialah semua pihak sisanya akan menarik diri dari permufakatan ini seperti halnya dengan AS. Kantor Berita Iran mengutip kata-kata Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami yang menegaskan bahwa dengan potensi pertahanan yang sekarang sedang dimiliki, Iran akan tidak bisa diancam oleh semua kekuatan dari luar negeri di bidang militer.

Kementerian Luar Negeri Irak, pada hari yang sama, menyatakan kecemasan yang mendalam tentang “perkembangan-perkembangan berbahaya” baru-baru ini dari keputusan Presiden Donald Trump tentang penarikan diri dari JCPOA dan menganggap bahwa ini merupakan satu keputusan yang “tergesa-gesa”. Kementerian Luar Negeri Irak menilai bahwa justru permufakatan ini telah turut memberikan perdamaian di Timur Tengah. Juru bicara Istana Kremlin memberitahukan: Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan kecemasan yang mendalam tentang keputusan AS tentang penarikan diri dari JCPOA.

Ketika memberikan reaksi terhadap keputusan AS, para pemimpin Perancis, Jerman dan Inggeris menegaskan lagi “mempertahankan komitmen” terhadap permufakatan nuklir Iran dan menekankan: Permufakatan ini punya makna penting istimewa terhadap keamanan tiga negara ini. Presiden Perancis, Emmanuel Macron, pada Rabu (9 Mei),  mengadakan pembicaraan telepon  dengan timpalan-nya dari Iran, Hassan Rouhani. Dua pihak sepakat bekerjasama untuk terus melaksanakan JCPOA dan mempertahankan kestabilan regional. Dalam pidatonya di satu sidang Badan pimpinan Partai Uni Kristen Demokrat (CDU) di Berlin, pada Rabu (9 Mei), Kanselir Jerman, Angela Merkel mengecam keputusan Presiden Donald Trump yang menarik diri dari JCPOA, bersamaan itu menekankan:  Jerman berkomitmen akan terus mempertahankan permufakatan  ini dan akan berupaya sekuat tenaga agar Iran tetap menaati tanggung jawab sesuai dengan komitemen-komitmen yang telah ditandatangani.

Komentar

Yang lain