India berseru kepada Pakistan supaya menyerahkan pilot yang ditangkap

(VOVWORLD) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India, pada Rabu (27 Februari), telah memprotes keras diumumkannya foto tentang satu perwira Angkatan Udara India yang ditangkap oleh Pakistan dan menekankan bahwa hal itu telah melanggar Konvensi Jenewa dan Undang-Undang mengenai Kemanusiaan Internasional.
India berseru kepada Pakistan supaya menyerahkan pilot yang ditangkap - ảnh 1 (Foto: VNA)

Dalam satu pengumuman kepada media, Kemlu tersebut telah meminta kepada Pakistan supaya menjamin keselamatan pilot ini dan menginginkan agar pilot tersebut dipulangkan kembali ke India dengan segera dan selamat.

Ketegangan antara Pakistan dan India terus meningkat tinggi setelah New Delhi, pada Selasa (26 Februari),  membenarkan telah melakukan serangan udara terhadap satu lokasi pelatihan dari kelompok teroris Jaish-e-Mohammad (JeM) di kawasan Kashmir yang sedang dikontrol Pakistan. Menteri Luar Negeri (Menlu) India, Sushma Swaraj menunjukkan bahwa keputusan melakukan serangan udara tersebut berdasar pada perihal Pakistan belum melakukan tindakan yang menentang kelompok-kelompok teroris serta berdasarkan pada sumber informasi yang tepercaya bahwa JeM sedang berencana melakukan serangan-serangan di India.

Menghadapi perkembangan-perkembangan  tersebut, banyak negara terus menyatakan kekhawatiran tentang situasi eskalasi ketegangan antara dua negara tetangga Asia Selatan, bersamaan itu berseru kepada semua pihak supaya mengekang diri.

Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, pada Rabu (27 Februari), telah mengadakan pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, di antaranya, Menlu Mohammad Javad Zarif mengusulkan supaya Teheran akan menjadi mediator rekonsiliasi antara India dan Pakistan.

Negara tetangga di Asia Selatan, Nepal juga mengkhawatirkan perkembangan-perkembangan buruk dalam hubungan antara India dan Pakistan, bersamaan itu berseru kepada dua pihak supaya mengurangi ketegangan dan menormalisasi situasi melalui dialog dan langkah-langkah damai.

Pada hari yang sama, dalam pembicaraan telepon dengan Menlu Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, Menlu Tiongkok, Wang Yi telah menyatakan “kekhawatiran yang mendalam” atas ketegangan situasi antara India dan Pakistan setelah dua negara saling menuduh menembak jatuh pesawat tempur masing-masing pihak.

Dari Washington, kalangan otoritas Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih memperingatkan bahwa bahaya-bahaya yang potensial bersangkutan dengan tindakan militer sedang meningkat terhadap kedua negara, negara-negara tetangga dan komunitas internasional. AS merasa sangat cemas tentang meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, bersamaan itu berseru kepada kedua pihak supaya segera melaksanakan langkah-langkah untuk  menurunkan suhu ketegangan.

Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland, pada hari yang sama, memberitahukan: Negara ini merasa sangat cemas tentang meningkatnya ketegangan antara  India dan Pakistan, bersamaan itu mendesak kedua pihak supaya mengekang diri secara maksimal.

 Jerman juga telah mendesak kepada India dan Pakistan supaya melakukan dialog dan menganggap bawa kedua negara yang memiliki senjata nuklir ini  bertanggung jawab menghindari situasi  menjadi lebih bereskalasi.  Sementara itu, Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri Inggris urusan Asia-Pasifik, Mark Field menyatakan kecemasan yang mendalam tentang meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, bersamaan itu berseru kepada kedua negara ini supaya segera  mengekang diri dan mengusahakan solusi diplomatik bagi situasi sekarang ini.

Komentar

Yang lain