Indonesia Perketat Keamanan Menjelang Pemilu

(VOVWORLD) - Sekitar 204 juta pemilih Indonesia akan datang ke tempat-tempat pemungutan suara pada tgl 14 Februari untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, serta anggota Parlemen. Dinilai sebagai pemilu selama sehari terbesar di dunia, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan semua langkah pencegahan untuk menjamin keselamatan dan keamanan bagi pemilu di tengah ancaman-ancaman potensial seperti terorisme dan bencana alam.

Keamanan merupakan masalah prioritas primer. Menurut pengumuman, Pemerintah Indonesia akan menyerahkan hampir 200.000 petugas keamanan di seluruh negeri untuk membantu kegiatan-kegiatan yang berbeda. Kalangan otoritas Indonesia memperingatkan bahaya meningkatnya terorisme selama pemilu dan menganggap beberapa kawasan seperti Aceh, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan sebagainya, rentan secara khusus. Kepolisian Negara Indinesia memberitahukan menggelar tiga kegiatan sebelum, selama, dan setelah pemilu. Di antaranya, operasi pertama dan terpenting yang disebut Mantap Brata diikutsertai lebih dari 400.000 polisi di seluruh negeri untuk membela pemilu, dari waktu pemilu resmi hingga tgl 14 Februari.

Tentang proses pengumuman hasil, menurut rencana, badan-badan survei independen akan mengeluarkan hasil pendahuluan pada sekitar pukul 15.00 tgl 14 Februari waktu lokal. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan resmi mengumumkan hasil pada tgl 20 Maret. Dalam pilpres, jika tidak ada pasangan calon yang mencapai 50% jumlah suara dalam putaran pertama, putaran ke-2 pilpres akan diadakan pada tgl 26 Juni. KPU akan mengumumkan hasil terakhir dan pemenang pada tgl 20 Juli. Presiden baru akan dilantik pada tgl 20 Oktober tahun ini.

Komentar

Yang lain