Inggris, AS, Jerman dan Turki membahas situasi Suriah

(VOVWORLD) - Pimpinan negara-negara Inggris, Amerika Serikat (AS), Jerman dan Turki juga mengkhawatirkan eskalasi ketegangan di Suriah Barat Laut. Dalam pembicaraan telepon pada Senin (27 Agustus), Presiden AS, Donald Trump dan Kanselir Jerman, Angela Merkel telah mengkhawatirkan perkembangan sekarang ini di Suriah, khususnya situasi kemanusiaan di kawasan di sekitar Provinsi Iblib, Suriah Barat Laut. 

Dalam satu pernyataan setelah pembicaraan telepon tersebut, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders memberitahukan bahwa dua pemimpin tersebut juga berseru kepada komunitas internasional supaya bertindak untuk mencegah krisis kemanusiaan di Provinsi Idlib. Sementara itu, juru bicara Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert memberitahukan bahwa dua fihak berseru kepada Rusia supaya memberikan pengaruh terhadap Pemerintah Suriah dan mencegah eskalasi ketegangan.

Dalam pembicaraan telepon pada hari yang sama antara Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, kedua fihak mengkhawatirkan peningkatan baku tembak di Suriah Barat Laut dan ancaman yang sedang ada dari penggunaan senjata kimia. Kedua pemimpin tersebut juga menekankan makna penting usaha membentuk kestabilan di kawasan, melindungi warga dan menghindari bertambah seriusnya situasi kemanusiaan.

Komentar

Yang lain