Inggris bisa mengalami kerugian hingga 4,5% GDP pada tahun 2019

(VOVworld) – Direktur Jenderal Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde memperingatkan bahwa GDP Inggris bisa mengalami kerugian sebesar 1,5%  hingga 4,5% pada tahun 2019 karena meninggalkan Uni Eropa. Ketika menjawab interviu koran “Le Monde” (Perancis), Senin (4/7), Ibu Christine Lagarde mengatakan bahwa “ada distabilitas yang benar- benar” sekitar syarat-syarat bagi London untuk bisa mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa pasca Brexit.

Inggris bisa mengalami kerugian hingga 4,5% GDP pada tahun 2019 - ảnh 1
Ilustrasi
(Foto: Ip-watch.org / Vietnam+)


Direktur Jenderal IMF juga memberikan skenario paling buruk terhadap Inggris sebagai satu negara non-anggota Uni Eropa menurut ketentuan-ketentuan WTO. Akan tetapi, dia menganggap bahwa hingga sekarang masih belum ada kerangka waktu untuk perundingan-perundingan antara Inggris dan Uni Eropa, jadi “distabilitas” tetap menjadi kata kunci pada waktu mendatang.

Pada hari yang sama, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg menyatakan bahwa dia memastikan Pemerintah Inggris akan “sepenuh hati” dengan persekutuan militer ini, tanpa memperdulikan even Brexit. Dia menegaskan bahwa Inggris merupakan satu pilar penting terhadap keamanan Eropa dan NATO. 

Komentar

Yang lain