(VOVworld) - Pada Kamis (20 Februari), wakil senior urusan  kebijakan  keamanan dan hubungan luar negeri Uni Eropa, Ibu Catherine Ashton memberitahukan: perundingan nuklir berikutnya antara Iran dengan Kelompok P5+1 (terdiri dari Inggeris, Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Tiongkok plus Jerman) akan berlangsung pada  17 Maret mendatang di Wina (Austria).

Wakil senior urusan  kebijakan  keamanan dan hubungan luar negeri Uni Eropa,
Ibu Catherine AshtonMenlu Iran, Mohammad Javad Zarif  
dan para utusan lain pada perundingan pada 18 Februari di Wina Austria 
(Foto: vtv.vn)

Dalam satu perkembangan yang lain pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Mohammad Javad Zarif  menyatakan: Teheran telah mencapai satu permufakatan dengan Kelompok P5+1 tentang isi-isi yang direncanakan akan dibahas pada  perundingan nuklir berikutnya.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada Kamis (20 Februari) memberitahukan: Iran menaati semua komitmen yang dicantumkan dalam permufakatan nuklir sementara yang disepakati pada bulan November 2013 lalu. Laporan IAEA menegaskan: Aktivitas mengayakan uranium pada tarap menengah yang selama ini menjadi kecemasaan utama bagi komunitas internasional, “sudah tidak ada lagi” . Selain itu, gudang uranium  yang dikayakan pada tarap  yang lebih tinggi  untuk pertama kalinya berkurang secara berarti selama 4 tahun ini setelah Teheran menghentikan aktivitas pengayaan menurut permufakatan dengan Kelompok P5+1. Iran juga tidak merakit pesawat sentrifugal manapun di Natanz dan Fordo serta juga  tidak melakukan aktivitas produksi dan pemeriksaan bahan  untuk reaktor di Arak./.