(VOVworld) – Pada Rabu (18 Juni) di Wina (Austria), Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Mohamad Javad Zarif memberitahukan bahwa Iran dan kelompok P5+1 (yang terdiri dari 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu Inggeris, Tiongkok, Perancis, Rusia dan Amerika Serikat plus Jerman) telah menyepakati sebutan naskah permufakatan nuklir komprehensif sebagai “Rencana aksi bersama komprehensif” dan penyusunan naskah ini telah dimulai. Akan tetapi, dua pihak masih menghadapi banyak “perbedaan pendapat mendasar”.

Putaran perundingan sekarang antara Iran dan kelompok P5+1 telah dimulai pada 16 Juni di Wina dan akan berlangsung sampai 20 Juni dengan tujuan ialah menanda-tangani satu permufakatan nuklir komprehensif selambat-lambatnya pada 20 Juli mendatang seperti yang ditetapkan dalam permufakatan sementara antara dua pihak pada akhir 2013. Sekarang perbedaan pendapat utama ialah jadwal pengapusan total semua sanksi yang diterapkan Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap Iran, dan taraf uranium yang boleh dikayakan oleh Iran. Dalam satu pidato kepada kalangan pers, kepala perunding Iran, Abbas Araqchi menilai bahwa jika permufakatan tidak dicapai pada batas waktu pada 20 Juli mendatang, maka hal itu “akan menjadi musibah”. Akan tetapi, dia juga memberitahukan bahwa “jalan masih panjang” sebelum semua pihak bisa mencapai permufakatan yang bisa diterima./.