Iran memperingatkan pembatalan permufakatan nuklir

(VOVWORLD) - Pemimpin Besar Iran, Ayotollah Ali Khamenei, pada Rabu (18 Oktober) menyatakan akan menaati permufakatan nuklir yang telah ditandatangani antara Teheran dan negara-negara adi kuasa P5+1 pada tahun 2015 atau disebut sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) selama semua fihak masih menghormati permufakatan ini.
 Iran memperingatkan pembatalan permufakatan nuklir - ảnh 1 Pemimpin Besar Iran, Ayotollah Ali Khamenei (Foto: EPA/VNA)

Namun, dia juga memperingkatkan akan menghapusakan JCPOA kalau Amerika Serikat (AS) menarik diri dari permufakatan tersebut. Pernyataan ini dikeluarkan 5 hari setelah Presiden AS, Donald Trump menyatakan tidak membenarkan bahwa Iran menaati permufakatan nuklir yang bersejarah JCPOA yang ditandatangani pada masa bakti pendahulunya, Barack Obama. Dalam waktu 60 hari mendatang, Kongres AS akan memutuskan apakah mengenakan kembali embargo-embargo yang pernah dihapuskan untuk ditukar dengan pembatasan terhadap aktivitas-aktivitas memgayakan uranium Iran atau tidak. Pimpinan AS tersebut juga memberitahukan bahwa Pemerintah akan bekerja dengan Kongres dan negara-negara sekutu-nya untuk menangani “kesalahan-kesalahan serius terhadap permufakatan ini”, dan pada situasi semua upaya gagal, AS bisa menarik diri partisipasi-nya pada permufakatan ini. Gerak-gerik ini telah terbentur dengan protes-protes dari Uni Eropa, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan Tiongkok dengan alasan bahwa Washington tidak bisa secara sefihak menghapuskan permufakatan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ini.

Komentar

Yang lain