(VOVworld) – Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu) Iran, Abbas Araghchi, Selasa (24/11) menyatakan bahwa Iran ingin permufakatan nuklir bersejarah yang dicapai 17/7 lalu dengan negara-negara adikuasa dari kelompok P5+1 (yang teridri dari Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok plus Jerman) akan berlaku pada awal tahun 2016, yaitu saat Iran mulai melaksanakan semua komitmen tentang program nuklirnya. Ketika berbicara di depan kalangan pers di Wina, ibukota Austria, setelah pertemuan dengan pemimpin Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Abbas Araghchi telah menekankan keinginan Iran tersebut. Direncakan, IAEA pada pekan mendatang, akan mengumumkan laporan terakhir tentang aktivitas inspeksi terhadap program nuklir Iran sebelum 15/12 mendatang, saat berlangsung sidang Badan Direktur IAEA.