Iran meninggalkan program nuklir kalau perintah sanksi dihapuskan

(VOVworld) – Putaran perundingan antara Iran dan kelompok P5+1 (yang meliputi Inggeris, Tiongkok, Perancis, Rusia, Amerika Serikat plus Jerman) telah dimulai pada Selasa (26 Februari), di Kazakhstan. Satu hari sebelum perundingan tersebut berlangsung, para pejabat Iran terus menegaskan bahwa Iran hanya menghentikan program pengayaan uranium pada taraf 20% kalau negara-negara Barat menghapuskan semua sanksi terhadap  negara Republik Islam  ini.

Iran meninggalkan program nuklir kalau perintah sanksi dihapuskan - ảnh 1
Pabrik listrik nuklir Busher di Iran Selatan
(Foto: vietnamplus.vn)

Kantor berita Press TV (Iran) mengutip kata Alaeddin Boroujerdi, Ketua Komite Keamanan Nasional dan kebijakan hubungan luar negeri Parlemen Iran yang memberitahukan bahwa pemerintah negara-negara Barat  seharusnya jangan berharap pada Iran akan menghentikan program pengayaan uranium pada taraf tinggi  selama negara-negara Barat belum menghapuskan perintah-perintah sanksi dan tekanan terhadap warga Iran. Akan tetapi, Alaeddin Boroujerdi juga menegaskan bahwa Iran mempunyai hak untuk mengayakan uranium, bahkan pada taraf lebih tinggi guna memasok sumber listrik kepada kapal-kapal samudra, karena untuk punya bahan bakar bagi kapal-kapal ini, harus mengayakan uranium ke taraf 40-50%./.

Komentar

Yang lain