Iran: Referendum dari orang Kurdi akan menimbulkan kekacauan politik di kawasan

(VOVWORLD) - Iran, Rabu (26/9), menyatakan bersedia mendukung Irak dan Turki untuk melawan akibat referendum yang menuntut kemerdekaan dari orang Kurdi di Irak Utara, bersamaan itu menekankan bahwa referendum ini akan “menimbulkan kekacauan politik” di kawasan, pada latar belakang Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) mengumumkan sedang menggelarkan sistem-sistem rudal  baru  ke kawasan perbatasan di sebelah barat dari negara ini.
 Iran: Referendum dari orang Kurdi akan menimbulkan kekacauan politik di kawasan - ảnh 1  Iran: Referendum dari orang Kurdi akan menimbulkan kekacauan politik di kawasan (Foto :VNA)

Ali Akbar Velayati, Penasehat Kebijakan hubungan luar negeri dari Pemimpin Tertinggi Iran, menyatakan: “ Akibat referendum  di kawasan orang Kurdi akan berupa destabilitas poilitik di kawasan. Para orang Kurdi yang jujur akan tidak bisa menerima wirang ini”. Menurut Velayati, rakyat Irak akan tidak bisa mengakui referendum orang Kurdi, sedangkan Iran dan Turki dan negara-negara lain di kawwsan akan melawan tindakan yang melanggar hukum itu”. Dia menambahkan bahwa negara-negara Islam akan tidak mengizinkan membentuk satu “Israel kedua”.

Bersama-sama dengan Turki, Iran juga dengan keras memprotes referendum untuk menuntut kemerdekaan dari orang Kurdi di Irak, karena merasa cermas bahwa gerak-gerik ini akan menghasut gelombang separatis di negara-negara di kawasan, dimana ada pemukiman ornag Kurdi. Teheran juga merasa cemas akan hubungan antara orang Kurdi dan Israel, negara stau-satunya di kawasan yang mendukung upaya-upaya menunut kemerdekaan dari orang Kurdi. Referendum tentang kemerdekaan di kawasan orang Kurdi di Irak Utara diadakan pada 25/9 dengan 72% jumlah pemilh yang mencukupi syarat (yaitu 3,3 juta di antara 4,58 juta pemilih mendaftarkan nama mengikuti referendum) memberikan suara .

Hasil terakhir direncanakan remsi diumumkan pada 27/9. Tapi Komite Penghitung Suara Referendum pada Rabu (26/9) memberitahukan bahwa ada kira-kira 91% jumlah pemilih yang telah memberikan suara mendukung untuk menuntut kemerdekaan dari Pemerintahan Pusat Irak.

Komentar

Yang lain