Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian (Foto: AFP / VNA)

“Kebijakan memberikan tekanan secara maksimal yang salah” dari Amerika Serikat (AS) menjadi penyebab kebuntuan dalam memulihkan kesepakatan nuklir yang disebut Rencana Aksi Bersama yang Komprehensif (JCPOA) yang ditandatangani pada tahun 2015. Demikian penegasan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam pembicaraan telepon baru-baru ini dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres. Menlu Amir-Abdollahian mengatakan bahwa AS perlu membuat keputusan yang "realistis" dan "berani" untuk menebus pendekatannya yang "salah" di masa lalu, untuk mencapai kesepakatan yang berjangka panjang, kuat dan adil. 

Menlu Iran menambahkan bahwa Teheran dan Washington terus bertukar pesan tentang pemulihan kesepakatan JCPOA melalui Uni Eropa.

Dalam rangka pembicaraan telepon, Sekjen PBB Guterres sangat menghargai inisiatif yang dikeluarkan Iran pada pembicaraan di Wina (Austria), bersamaan itu menyatakan harapan bahwa perundingan akan terus berlanjut hingga para pihak mencapai satu kesepakatan yang “menguntungkan”