Israel Lakukan Serangan Udara terhadap Sekolah di Jalur Gaza-Reaksi Komunitas Internasional
(VOVWORLD) - Pada Kamis (06 Juni), ada 40 orang yang tewas dan 73 orang yang terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah Nuseirat yang dijalankan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketika memperjelas serangan tersebut, Israel menyatakan bahwa ini merupakan “Lokasi sekelompok Hamas”- tempat bersembunyi dari sekitar 20-30 militan Hamas.
Pada hari yang sama, Stephane Dujarric, juru bicara (Jubir) Sekretaris Jenderal (Skejen) PBB, memberitahukan bahwa Sekjen Antonio telah mencela serangan yang dilakukan Israel, bersamaan itu menegaskan “tanggung jawab tentang semua kasus yang telah terjadi di Jalur Gaza harus ditetapkan”. Jubir Stephane Dujarric menekankan bahwa basis-basis PBB merupakan tempat “yang tidak bisa diganggu gugat, bahkan dalam konflik bersenjata dan harus dibela semua pihak”. Terkait dengan kasus ini, Amerika Serikat mengimbau Israel untuk menterbukakan serangan ini. Sementara itu, di medsos X, Utusan senior urusan Kebijakan Kemanan dan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menekankan bahwa informasi-informasi dari Jalur Gaza menunjukkan bahwa ratusan ribu warga sipil masih sedang harus menderita luka-luka dan kehilangan setiap hari. Pejabat ini mengimbau investigasi independen terhadap serangan udara Israel.
Dalam satu perkembangan yang lain, juga pada hari yang sama, AS, Inggris, Kanada, Jerman dan beberapa negara yang lain telah mengeluarkan Pernyataan bersama yang mengimbau Israel dan Hamas menerima rekomendasi Presiden AS, Joe Biden yang diumumkan sebelumnya (tgl 31 Mei) tentang gencatan senjata selama-lamanya di Jalur Gaza.