(VOVworld) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, pada Rabu (10 April), telah memperingatkan seharusnya jangan meningkatkan krisis di semenanjung Korea dengan latihan-latihan perang militer.
Ketika berbicara di depan kalangan pers setelah pertemuan dengan timpalannya dari Amerika Serikat, John Kerry di sela-sela Konferensi Menlu Kelompok perekonomian yang paling maju di dunia (G-8) di Inggeris, Menlu Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa sedang ada satu kesempatan yang bisa meredakan situasi tersebut.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov
(Foto: vietnamplus.vn)
Pada hari yang sama, Menlu AS, John Kerry telah melakukan pertemuan dengan Menlu Jepang, Fumio Kishida dan menyatakan kekhawatiran-nya tentang gerak-gerik Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea yang bersangkutan dengan pengoperasian kembali gugus nuklir Yongbyong serta perkembangan-perkembangan baru-baru ini guna mempersiapkan satu peluncuran rudal.
Dua fihak sepakat memperkuat kerjasama guna menghentikan rencana-rencana yang bersangkutan dengan masalah nuklir Pyong Yang. AS juga mengimbau RDR Korea supaya mengekang diri pada latar belakang ada berita tentang kemungkinan bahwa negara ini akan melakukan uji coba peluncuran rudal. Jurubicara Kementerian AS, Patrick Ventrell menegaskan bahwa peluncuran uji coba rudal balistik akan melanggar kewajiban-kewajiban RDR Korea dalam banyak resolusi Dewan Keamanan PBB dan hanya merusakan target pengembangan ekonomi negara ini.
Menurut Jurubicara AS, Patrick Ventrell, AS sedang memantau situasi dan berkoordinasi secara erat dengan para sekutu dan mitra. Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel memperingatkan bahwa ketegangan di semenanjung Korea yang sedang menuju ke tingkat bahaya. Dia mengimbau kepada RDR Korea supaya jangan melakukan tindakan-tindakan seperti menembak rudal, seharusnya turut meredakan situasi tersebut./.