Jepang memprotes uji coba rudal RDRK

(VOVWORLD) - Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pada Selasa (29 Agustus), memberitahukan bahwa negara ini mengutuk dengan kata-kata yang paling keras uji coba peluncuran rudal yang dilaksanakan oleh Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) pada pagi-pagi benar pada hari yang sama.
Jepang memprotes uji coba rudal RDRK - ảnh 1Satu rudal yang diluncurkan oleh RDRK pada bulan Juni (Foto: KCNA) 

Dia menilai bahwa peluncuran tersebut telah menimbulkan ancaman keamanan yang serius terhadap Jepang dan memberitahukan bahwa Pemerintah Jepang akan melaksanakan semua langkah yang perlu. Sebelumya, ketika berbicara di depan para wartawan setelah memulai pertemuan darurat di Kantor-nya, Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe menyatakan dia akan berupaya sekuat tenaga untuk membela rakyat.

Menurut pengumuman dari Pemerintah Jepang, rudal RDRK telah terbang melewati wilayah di sebelah utara negara ini pada pukul 6.06 (menurut waktu lokal). Sistim peringatan J-Alert telah member jaran kepada rakyat untuk berjaga-jaga tapi tidak ada kerugian manapun. Tentara Jepang telah tidak berupaya menembak jatuh rudal RDRK. Kanal “NHK” memberitahukan bahwa rudal RDRK telah pecah menjadi tiga keeping dan jatuh di daerah pantai, jauhnya kira-kira 1.180 Km dari Tanjung Erimo di Pulau Hokkaido ke sebelah timur.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasikan bahwa RDRK baru saja meluncurkan satu rudal, tapi peluncuran ini tidak mengancam kawasan Amerika Utara dan Tentara AS sedang mengimpulkan informasi. Sementara itu, menurut Tentara Republik Korea, rudal RDRK terbang kira-kira 2.700 Km denganketinggian maksimal 550 Km.

Peluncuran rudal yang dilakukan oleh RDRK pada Selasa (29 Agustus) hanya 3 hari setelah peluncuran-nya rudal jarak pendek. Pentagon menyatakan bahwa gerak-gerik ini merupakan “ancaman”, bahkan ketika kasus rudal-rudal ini secara tidak langsung menimbulkan bahaya terhadap AS.

Komentar

Yang lain