(VOVworld) – Pada Senin (9 Maret), Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa dan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) yang beroposisi mengumumkan isi Rancangan Undang-Undang (RUU) dan RUU tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Nasional (NEC) sebelum dua naskah ini diajukan kepada Parlemen untuk diesahkan. Dua RUU tersebut disusun oleh para pakar CPP dan CNRP setelah Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hunsen dan Ketua Partai CNRP, Sam Rainsy mencapai permufakatan pada Juli 2014 lalu, yang menurut itu menghentikan masa 10 bulan pihak oposisi memboikot Parlemen. Dua RUU tersebut bertujuan menjamin supaya semua pemilihan diadakan secara bebas dan adil, bersamaan itu mencegah situasi jalan buntu pasca pemilihan pada masa depan.

Pejabat tinggi CNRP, Eng Chhay Eang menunjukkan bahwa dalam pemilihan berikutnya pada tahun 2018, jumlah kursi Parlemen akan naik dari 123 menjadi 125 kursi. Sementara itu, pejabat tinggi CPP, Sek Bunhok memberitahukan bahwa RUU baru juga akan menyempurnakan ketentuan, yang menurut itu partai-partai politik akan kehilangan kursinya jika memboikot Parlemen pasca pemilihan./.