PM Nguyen Xuan Phuc, Ketua ASEAN 2020,  berbicara di depan jumpa pers internasional tersebut (Foto: VGP)

PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa selama 50 tahun pembentukan ASEAN, ini untuk pertama kalinya ASEAN mengadakan konferensi virtual, tetapi semua pemimpin ASEAN hadir, mencapai kesepakatan mutlak dalam masalah-masalah penting ASEAN. Ini merupakan bukti untuk solidaritas ASEAN. Dengan semangat itu, konferensi ini telah mencapai kesepakatan di lima isi, yaitu: berfokus memundurkan pandemi dan memperhebat kerjasama dalam internal blok; terus membangun komunitas kuat tahun 2025, visi sampai tahun 2030; memperluas dan memperdalam hubungan ASEAN dengan para mitra di atas dasar saling menghormati; ASEAN menegaskan menjaga lingkungan damai dan kerjasama untuk berkembang, ASEAN menjunjung tinggi pematuhan hukum terhadap masalah-masalah yang masih mengalami perbedaan di kawasan.

Dalam keterangannya tentang pandangan ASEAN pada latar belakang dunia masih mengalami banyak persaingan strategis antara negara-negara besar, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan:

“ASEAN selalu ingin akan satu kawasan Asia-Pasifik yang damai, stabil, bekerjasama untuk bersama-sama berkembang. Kerjasama dan perkembangan yang saling menguntungkan demi perdamaian di kawasan dan para mitra pada masa depan, di antaranya ada Tiongkok dan Amerika Serikat yang adalah para mitra yang sangat kami perhatikan. Vietnam sangat menginginkan agar Tiongkok dan Amerika Serikat bersama-sama mengembangkan kesamaan dan mengatasi semua perbedaan untuk menegakkan kepercayaan, mendorong kerjasama demi kepentingan dunia”.

PM Nguyen Xuan Phuc juga menekankan bahwa perdamaian dan keamanan di kawasan pada umumnya dan Laut Timur pada khususnya merupakan kepentingan bersama komunitas negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, selama ini ASEAN sudah berupaya memberikan banyak sumbangan seperti mempertahankan dialog, mekanisme, status dan kode etik berperilaku di Laut Timur.