Kebijakan hubungan luar negeri harus berjalan seiring dengan tentara yang kuat

(VOVWORLD) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson telah mengumumkan  kebijakan hubungan luar negeri AS di zaman  Presiden Donald Trump  yang antara lain menegaskan bahwa satu kebijakan hubungan luar negeri harus berjalan seiring dengan satu tentara yang kuat serta  menetapkan akan  mengembalikan negara-negara sekutunya ke posisi  seimbang dalam kebijakan   hubungan luar negeri AS.

Ketika berbicara di depan  para  personel Kementerian Luar Negeri,  Menlu Rex Tillerson menekankan slogan: “negeri AS  di atas segala-galanya” ialah memprioritaskan keamanan nasional dan kemakmuran ekonomi AS, namun  tidak sinonim dengan soal merugikan negara lain. Dia mengatakan:  Selama beberapa dekade ini, AS telah terlalu berfokus pada aktivitas-aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan beberapa perekonomian  baru muncul dan membuat kebijakan menjadi tidak  seimbang. AS harus mengembalikan negara-negara sekutu ke posisi seimbang dalam kebijakan hubungan luar negeri.

Kebijakan hubungan luar negeri  harus berjalan seiring dengan tentara yang kuat - ảnh 1Menteri Luar Negeri Amerika Serikat , Rex Tillerson 

(Foto: AP)

Tentang masalah Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK),  Menlu Rex Tillerson memberitahukan:  kebijakan AS ialah memperkuat kerjasama  dengan para sekutu Republik Korea dan Jepang dan dengan negara-negara besar lain  di kawasan seperti Rusia dan Tiongkok, menuju ke denuklirisasi semenanjung Korea. Di samping itu, AS berupaya melakukan intervensi lebih banyak lagi dengan Tiongkok dalam menimbulkan tekanan terhadap RDRK, menuntut kepada  negara-negara  lain supaya menaati secara serius  semua Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pengenaan sanksi terhada RDRK.

Dalam hubungan dengan Tiongkok,  Menlu  Rex Tillerson menegaskan: AS ingin bekerjasama dengan Tiongkok di atas dasar menghormati kepentingan keamanan AS di kawasan Asia-Pasifik.

Yang bersangkuan dengan Rusia, Menlu Rex Tillerson mengakui bahwa hubungan dua negara  sedang berada pada tarap  paling rendah  sejak  perang dingin  dan ini merupakan  hal yang harus berubah.

Dalam pidatonya, Menlu Rex Tillerson menekankan: AS mempunyai banyak bidang  untuk bekerjasama dan memperkokoh posisi kepemimpinan di kawasan termasuk masalah-masalah keamanan dan perdagangan di Laut Timur, oleh karena itu kunjungan Presiden  Donald Trump yang akan datang ke Vietnam dan Filipina untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik  (APEC), KTT  AS-ASEAN dan  KTT Asia Timur (EAS) adalah sangat penting

Yang bersangkutan dengan kawasan Timur Tengah, Menlu Rex Tillerson menegaskan: AS akan mengalahkan kelompok yang menamakan diri “Negara Islam” (IS), bersamaan itu memperluas upaya keras dari pasukan koalisi antiterorisme  ke luar skala medan perang, serangan terhadap IS di jaringan dan semua  media untuk merekrut kekuatan IS.

Komentar

Yang lain