Presiden AS, Donald Trump (Foto: dantri.com.vn)

Amerika Serikat memberikan penyambutan yang khidmat kepada PM India. Presiden Donald Trump dan PM India melakukan tiga pertemuan dalam event-event kunjungan ini. Boss Gedung Putih menegaskan bahwa dua negara akan cepat mencapai permufakatan perdagangan. Sementara itu, PM Narendra Modi mengimbau kepada para pemilih AS keturunan India supaya memberikan suara untuk Donald Trump dalam pemilihan umum tahun 2020.

Kebalikan dalam hubungan bilateral bertentangan dengan situasi tegang pada beberapa bulan yang lalu sebelum AS menyatakan menghapuskan prioritas-prioritas dagang terhadap India (6/2019). India juga memberikan balasan terhadap 29 jenis barang dagangan yang diimpor dari AS. Pada 3/2018, AS juga mengenakan tarif terhadap produk baja dan aluminium yang diimpor dari India.

Menurut banyak pakar, adanya perubahan dalam hubungan AS-India karena AS memerlukan India untuk melaksanakan ide tentang kawasan besar Indo-Pasifik, agar bersama-sama melakukan persaingan strategis dengan Tiongkok di semua segi. Kebijakan “Mengarah ke Timur” dari India, kekhawatiran India tentang rencana “Satu sabuk, satu jalan” dari Tiongkok semuanya sangat sama dengan keinginan dan pengarahan strategis dari AS. Selain itu, India sedang punya kebutuhan besar dalam memodernisasi kemampuan pertahanan. Ini merupakan satu pasar dimana para produsen senjata AS tidak mau melewatinya. Sebaliknya, India akan mendapat kepentingan ketika menggunakan AS untuk menyeimbangkan hubungan India dengan Tiongkok dan Rusia. Selain itu, India juga memerlukan bantuan AS dalam mengontrol hubungan yang semakin erat antara Tiongkok dan Pakistan. Oleh karena itu, kerjsama dengan AS dan para mitra strategis lainnya untuk membentuk satu kerangka keamanan demi perdamaian dan kestabilan di Indo-Pasifik merupakan keinginan India guna menghadapi semua situasi darurat yang potensial.