(VOVworld) – Pada Rabu (27 Februari), kepala delegasi perundingan nuklir Republik Korea, Lim Sung Nam telah memulai kunjungan selama dua hari di Tiongkok guna berbahas dengan para pejabat tuan rumah tentang situasi semenanjung Korea setelah uji coba nuklir terkini yang dilakukan oleh Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea.

Komunike pers dari Kementerian Luar Negeri Republik Korea memberitahukan bahwa Lim Sung Nam berencana “melaksanakan beberapa konsultasi yang luas tentang masalah-masalah yang bersangkutan dengan semenanjung Korea, di antaranya ada masalah nuklir RDR Korea”. Dia juga berencana melakukan pertemuan dengan timpalannya dari Tiongkok, Wu Dawei dan beberapa pejabat tinggi Tiongkok.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga memberikan reaksi kepada uji coba nuklir ke-3 yang dilakukan RDR Korea pada 2 Februari lalu. Sekarang, Republik Korea dan Amerika Serikat sedang menggiatkan aktivitas-aktivitas di PBB guna mendesak kepada Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi yang mengutuk tindakan uji coba nuklir RDR Korea, di antaranya menyebutkan Pasal 41 dan 42, Bab 7, Piagam PBB yang mengizinkan semua anggota PBB memperkuat sanksi, termasuk bidang militer. Kalau resolusi tersebut diesahkan, secara teori, kapal-kapal Angkatan Laut mempunyai hak untuk menghentikan dan memeriksa semua kapal RDR Korea yang diduga mengangkut senjata terlarang atau suku cadang rudal dan nuklir./.