Ketegangan antara Indonesia dan Australia karena aksi penyadapan telepon

          (VOVworld) – Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono memberitahukan bahwa negara ini telah menghentikan kerjasama militer dan intelijen dengan Australia sampai mendapat respon resmi dari Pemerintah Australia tentang tuduhan-tuduhan bahwa intelijen Australia menyadap telepon Presiden Indonesia serta para pejabat senior Indonesia.

       Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberitahukan bahwa Indonesia telah meminta kepada Pemerintah Australia supaya memberikan jawaban resmi tentang informasi-informasi penyadapan telepon. Indonesia akan menghentikan kerjasama latihan perang bersama dan pencarian penyelamatan orang kapal, serta menghentikan keberbagian informasi intelijen dengan Australia. Akan tetapi, Presiden Indonesia juga berharap supaya memulihkan hubungan baik dengan Australia kalau skandal penyadapan telepon ini dipecahkan. Sebelumnya, pada Senin (18 November), Indonesia telah memanggil Duta Besar Indonesia di Australia kembali ke Tanah Air untuk melakukan konsultasi tentang kasus ini.

Ketegangan antara Indonesia dan Australia karena aksi penyadapan telepon - ảnh 1
Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
(Foto: vietnamplus.vn)

           Sementara itu, pada satu sesi penjelasan yang diadakan oleh Parlemen Australia pada hari yang sama, Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott menyatakan “sangat menyayangkan” tentang kasus tersebut serta luka-luka yang harus diderita Presiden Indonesia dan keluarga. Sebelumnya, pada Selasa (19 November), PM Tony Abbott telah menegaskan bahwa Australia tidak harus mengajukan permintaan maaf atau penjelasan manapun tentang aktivitas-aktivitas intelijen dan “hal-hal yang perlu dilakukan untuk membela Tanah Air”. Presiden Indonesia telah menyatakan tidak menerima penjelasan PM Australia tersebut. Yang bersangkutan dengan kasus ini, Kepala Badan Intelijen Nasional Indonesia, Norman Marciano memberitahukan bahwa fihak Canberra menjamin menghentikan aksi penyadapan telepon dan berkomitmen bahwa tindakan ini akan tidak terulang kembali./.

Komentar

Yang lain