Ketegangan Diplomatik antara Azerbaijan dan Prancis

(VOVWORLD) - Pada Selasa (26 Desember), Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengumumkan, negara ini telah mengusir dua diplomat Prancis yang melakukan tindakan yang "tidak sesuai dengan posisi diplomatik".
Ketegangan Diplomatik antara Azerbaijan dan Prancis - ảnh 1Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. (Foto: AFP/VNA)

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan memberitahukan telah memanggil Duta Besar Prancis, Anne Boillon untuk memprotes tindakan dua staf Kedutaan Besar Prancis. Pernyataan tersebut menekankan, dua diplomat ini adalah “para tokoh yang tidak disambut” dan diperintahkan untuk meninggalkan Azerbaijan dalam waktu 48 jam. Gerak-gerik ini berlangsung dalam konteks hubungan antara Prancis dan Azerbaijan menjadi menegangkan setelah Pemerintahan Azerbaijan mencela Prancis “memihak” Armenia dalam perundingan-perundingan damai dengan Uni Eropa sebagai mediator.

Armenia dan Azerbaijan semuanya menyatakan siap menandatangani kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik selama puluhan tahun di kawasan Nagorny - Karabakh yang disengketakan. Namun, proses perundingan damai telah tertunda sejak bulan Oktober tahun ini, setelah Azerbaijan menolak pertemuan-pertemuan dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai mediator karena menuduh ada keberpihakan terhadap Armenia.

Komentar

Yang lain