Ketegangan Diplomatik Rusia dengan Republik Czech dan Ukraina

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Republik Czech, Andrej Babis dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Jan Hamacek, pada 17 April mengumumkan negara ini akan mengusir 18 staf Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia dengan kecurigaan bahwa badan-badan inteligen Rusia terkait dengan ledakan gudang peluru tentara Czech pada 2014 sehingga menewaskan dua orang.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ukraina, pada hari yang sama mengumumkan seorang diplomat senior  Kedubes Rusia di Kiev, Ibukota Ukraina harus meninggalkan Ukraina selama 72 jam. Ini merupakan gerak-gerik balasan dari Kiev setelah Moskwa mengusir staf Konsulat Ukraina di St. Petersburg.

Memberikan reaksi atas keputusan Republik Czech, juru biraca Kemenlu Rusia, Maria Zakharova, pada 17 April menyatakan Czech  harus “memahami jelas” akibat keputusan mengusir 18 staf Kedubes Rusia di Praha. Sementara itu, Kepala Komisi Hubungan Luar Negeri dari Duma Negara atau Majelis Rendah Rusia, Leonid Sltutsky menyatakan gerak-gerik Czech menimbulkan kerugian serius terhadap hubungan bilateral, bersamaan itu memperingatkan bahwa Moskow akan memberikan balasan.

Komentar

Yang lain