(VOVworld) – Komite Pemilu Presiden Mesir (PEC) pada Minggu (27 April) telah mengumumkan  bahwa  mantan Panglima Tentara, Abdel Fattah el-Sisi dan politisi sayap kanan Hamdden Sabahi adalah dua calon presiden (capres) resmi dalam kampanye pemilu Presiden yang akan diselenggarakan pada 26-27 Mei mendatang.


Juru bicara dari PEC, Abdel-Aziz Salman menegaskan bahwa PEC telah memeriksa semua dokumen pencalonan dari dua caprese tersebut dan menyimpulkan bahwa mereka cukup syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilu. Salman memberitahukan bahwa PEC telah memberikan surat izin kepada 85 organisasi di dalam dan luar negeri untuk ikut serta dalam proses  pengawasan pemilu. Selain itu, 36 kantor media massa di dalam dan luar negeri serta 13 kanal  televisi satelit diberi surat izin untuk meliput berita tentang pemilu ini.

Waktu pernyelenggaraan  kampanye pemilu akan dimulai  pada 3 Mei sampai 23 Mei nanti. Dalam satu perkembangan lain, Persekutuan Nasional Mendukung Keabsahan (NASL), kekuatan yang dipimpin oleh organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) mengimpun 34 partai politik dan gerakan Islam sedang berjuang menuntut pemulihan jabatan untuk Presiden terpecat, Mohamed Morsi telah memboikot pemilu Presiden yang akan datang. NASL menekankan bahwa persekutuan ini “menolak tidak berpartisipasi pada permainan badut pemilu untuk tidak membuka jalan bagi kejahatan baru” dan beranggapan bahwa kursi Presiden “tidak kurang” dengan alasan Morsi tetap adalah Presiden yang sah dari Mesir./.