(VOVWORLD) - Negara-negara Arab dan beberapa negara Barat pada Jumat (24 Maret) menyerukan gencatan senjata di seluruh Suriah untuk menciptakan kondisi bagi pendekatan kemanusiaan terhadap semua warga negara ini, khususnya para korban gempa bumi yang mengerikan pada 6 Februari lalu.
 Anak-anak luka-luka karena terkena peluru diobati di rumah sakit di Al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah. (Foto: AFP/VNA) |
Seruan tersebut dikeluarkan setelah rapat antara para pejabat Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Mesir, Turki, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Norwegia, Inggris, Uni Eropa dan Liga Arab yang berlangsung di Amman, Ibu kota Yordania.
Pernyataan bersama dari rapat tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Arab dan Barat "mengulangi seruan gencatan senjata di seluruh negeri dan pendekatan kemanusiaan terus menerus, tanpa hambatan terhadap semua warga Suriah melalui segala cara". Negara-negara tersebut juga menyerukan untuk mempertahankan dan memperluas kegiatan-kegiatan bantuan lintas batas Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersamaan dengan itu mendorong masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Suriah yang membutuhkannya, khususnya para korban di daerah yang terkena dampak paling parah akibat gempa bumi yang terjadi pada Februari lalu.
Gempa dengan berkekuatan magnitudo 7,8 yang menghancurkan Turki bagian selatan dan Suriah bagian barat laut pada 6 Februari lalu telah menewaskan lebih dari 48.000 orang di Turki dan sekitar 6.000 di Suriah. Total kerugian akibat gempa bumi di Turki mencapai 103,6 miliar USD. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan biaya pemulihan Suriah sebanyak 14,8 miliar USD.