Komunitas Orang Vietnam di AS Berpenan sebagai Jembatan Penghubung dalam Hubungan Dua Negara

(VOVWORLD) - Sehubungan dengan kunjungan di Amerika Serikat (AS), Perdana Menteri (PM) Pham Minh Chinh, pada Sabtu (14 Mei), telah melakukan pertemuan dengan perwakilan komunitas orang Vietnam di AS tepian Timur. PM Pham Minh Chinh menyampaikan simpati kepada warga Vietnam karena tinggal jauh dari kampung halaman; berterima kasih atas sumbangan yang diberikan para diaspora Vietnam kepada tanah air dan turut memupuk hubungan Vietnam-AS.
Komunitas Orang Vietnam di AS Berpenan sebagai Jembatan Penghubung dalam Hubungan Dua Negara - ảnh 1PM  Pham Minh Chinh melakukan pertemuan dengan perwakilan komunitas orang Vietnam di AS tepian Timur. (Foto: VOV di AS)

PM Pham Minh Chinh juga meminta kepada Kedutaan Besar Vietnam di AS supaya melaksanakan dengan baik pekerjaan urusan orang Vietnam di luar negeri; di antaranya ada perlindungan warga, meminta supaya mengakui komunitas orang Vietnam di AS sebagai satu etnis minoritas AS.

Pertemuan dengan PM Pham Minh Chinh telah memberikan kesan-kesan baik bagi para wakil komunitas orang Vietnam di AS di tepian timur. Hung Tran, Direktur “Tran Group” mengatakan: 

 “Kata-kata PM Pham Minh Chinh menunjukkan bahwa kebijakan dan hukum Vietnam lebih terbuka untuk memudahkan orang-orang seperti saya melakukan investasi di Vietnam. Saya dapat berinvestasi, mendekati langsung berbagai proyek, bidang, dan basis”.

Saat ini, ada sekitar 5,3 juta orang Vietnam yang sedang tinggal di luar negeri, di antaranya komunitas orang Vietnam di AS terbesar dengan 2,2 juta orang, kaya raya dalam profesi, usia, dan etnis. Khususnya, barisan intelektual dan wirausaha sangat besar yang berpartisipasi dan berkontribusi dalam pemerintahan dan kebudayaan AS.

Pada hari yang sama, PM Pham Minh Chinh dan delegasi Vietnam telah mengunjungi tempat kerja Presiden Ho Chi Minh di Hotel Omni Parker House, Kota Boston, Bagian Negara Massachusetts. Sebelumnya, PM Pham Minh Chinh meletakkan karangan bunga di Tugu Monumen Presiden Thomas Jefferson, di Washington DC. 

 

Komentar

Yang lain