(VOVworld) – Para utusan asal 195 negara peserta Konferensi ke-21 Konvensi Kerangka PBB tentang perubahan iklim (COP21), di Paris, Ibukota Perancis, Sabtu (12/12) telah mengesahkan permufakatan bersejarah guna mencegah pemanasan global yang selama ini mengancam umat manusia sehingga membuat terjadi kenaikan air laut dan membuat situasi kekeringan, banjir dan taufan menjadi lebih buruk.
Kegembiraan para utusan setelah rapat terakhir pada COP 21, 12/12
(Foto: AP)
Komunitas internasional dengan serempak menyambut baik Perjanjian Paris tentang perubahan iklim yang dicapai, Sabtu (12/12) pada konferensi COP 21. Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyatakan: “Perjanjian Paris tentang perubahan iklim merupakan satu sukses yang besar bagi planet dan umat manusia. Pada hari ini, akhirnya kita juga bisa bilang kepada anak-cucu kita bahwa kita telah bersatu padu untuk memberikan satu dunia yang lebih indah kepada generasi di kemudian hari”.
Dari Washington, dalam pidatonya, Minggu pagi (13/12), menurut WIB, Presiden Barack Obama telah memuji permufakatan tentang iklim yang telah dicapai di konferensi COP 21 adalah “kuat dan bersifat sejarah”. merupakan “kesempatan terbaik” untuk menjaga bumi dalam menghadapi perubahan iklim.
India dan Tiongkok, dua negara dengan jumlah penduduk yang terbesar di dunia dan juga merupakan dua negara yang menimbulkan emisi gas rumah kaca terbanyak diantara negara-negara sedang berkembang, juga menyambut baik permufakatan bersejarah tersebut dan menganggap bahwa ini merupakan kemajuan untuk menuju ke masa depan yang lebih cerah.