(VOVworld) - Konferensi tersebut dibuka pada Rabu pagi (23 April), di kota Hanoi dengan partisipasi 13 negara anggota Jaringan kerjasama pertanian dan pangan Asia, semua organisasi internasional dan para ilmuwan dalam dan luar negeri.
Ilustrasi
(Foto: internet)
Konferensi kali ini merupakan kesempatan bagi Vietanam dan negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman, gagasan dalam membantu meningkatkan hasil-guna produksi pertanian, melestarikan linkungan hidup dan meningkatkan pendapatan kaum tani maupun menjamin ketahanan pangan dan lain-lain.
Nguyen Van Bo, Kepala Institut Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Pertanian Vietnam memberitahukan: “Tujuan konferensi kali ini ialah menyosialiasikan citra dan prestasi pertanian Vietnam, berbagi pengalaman Vietmam kepada semua negara. Bersamaan itu, ini merupalam kesempatan bagi Vietnam untuk memanifestasikan iktikat baik bersedia menyerapkan kemajuan ilmu pengetahuan teknik baru, bersama dengan negara-negara yang mengembangkan teknologi terbaru, terutama setelah Vietnam dan beberapa negara di kawasan, diantaranya ada Republik Korea menggalang hubungan kemitraan strategis”.
Selama 25 tahun ini, Vietnam telah mencapai prestasi-prestasi yang penting dalam perkembangan pertanian pada umumnya dan produksi bahan pangan pada khususnya, serta menjadi negara ekportir produk-produk pertanian papan atas, misalnya beras, kopi, biji jambu monyet, lada-lada, buah-buahan, kertas dan teh. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, peningkatan jumlah penduduk, kekurangan lahan pertanian, instansi pertanian Vietnam sedang melaksanakan proses restrukturisasi, diantara menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kunci sukses pada periode penggelarannya./.