Konflik Hamas-Israel: Hamas Tegaskan Kembali Tuntutan Gencatan Senjata di Jalur Gaza
(VOVWORLD) - Pada Sabtu (17 Februari), pemimpin gerakan Islam Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan kembali tuntutan pasukan ini tentang satu gencatan senjata sepenuhnya di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Haniyeh menekankan tuntutan-tuntutan Hamas, antara lain, mengakhiri pertempuran, pasukan pendudukan menarik diri dari Jalur Gaza, menghapuskan blokade, dan pengungsi diungsikan ke tempat yang aman.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Pemimpin Gerakan Hamas setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada tanggal 16 Februari menyerukan gencatan senjata sementara untuk membawa para sandera yang ditahan di Jalur Gaza ke luar dari wilayah ini menurut kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel. Menurut data resmi Israel, sekitar 130 sandera masih ditahan di Jalur Gaza setelah Gerakan Hamas melakukan serangan mendadak terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.
Dalam perkembangan terkait, pada hari yang sama, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich (Jerman), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken menonjolkan pentingnya pembentukan negara Palestina, dan menganggap bahwa hal ini juga akan turut menjamin keamanan Israel.