Konflik Hamas-Israel: Israel bisa Lepaskan Negosiasi, Siap Lakukan Serangan Infanteri ke Rafah

(VOVWORLD) - Media Lebanon, pada Rabu (27 Maret), memberitahukan bahwa setelah kegagalan dalam putaran negosiasi terkini di Qatar, Pemerintah Israel tidak berminat mengadakan kembali negosiasi-negosiasi dengan Pasukan Hamas untuk mengusahakan satu gencatan senjata baru di Jalur Gaza. 

Yang patut dikhawatirkan, Pemerintah dan Tentara Israel sedang mempercepat persiapan rencana melakukan serangan infanteri terhadap Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan. Ketika mengutip beberapa pejabat Mesir, media Lebanon memberitahukan bahwa menurut rencana serangan tersebut dicanangkan setelah Festival Idul Fitri yang mengakhiri bulan Ramadhan dari umat Islam pada awal Mei mendatang. Kegiatan militer di Rafah bisa terjadi dari 3-5 pekan dan dilaksanakan segera menyelesaikan pengungsian 1,5 juta penduduk yang sedang bermukim di sana.

Dalam satu perkembangan terkait, pada pertemuan di Kairo, Ibukota Mesir pada tgl 27 Maret, Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi dan delegasi Kongres Amerika Serikat (AS) yang dikepalai oleh Ketua Komisi Pajak DPR, Jason Smith juga menegaskan bahwa solusi dua negara merupakan penjaminan dan solusi satu-satunya untuk memulihkan dan memperkokoh keamanan dan stabilitas di kawasan. Presiden Abdel Fattah El Sisi mengimbau komunitas internasional supaya mendorong gencatan senjata segera dan berkesinambungan serta mencegah eskalasi kegiatan-kegiatan militer di Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan.

Juga pada hari yang sama, Pasukan Bela Diri Israel telah mengkonfirmasikan sudah melaksanakan dua serangan udara terhadap Lebanon Selatan. Pada pihaknya, Hezbollah menyatakan, pada tgl 27 Maret sudah melaksanakan banyak serangan dengan rudal terhadap Israel. 
Berita Terkait

Komentar

Yang lain