Menurut seorang pejabat yang tidak bersedia disebut namanya, sidang ini merupakan peluang bagi kedua belah pihak untuk mendiskusikan langkah-langkah untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan mengurangi korban yang merupakan warga sipil. Sidang tersebut juga mendiskusikan pemindahan ke tahap lain dari konflik untuk terpusat secara maksimal pada “tujuan-tujuan yang bernilai tinggi” dari Hamas-Gerakan Islam Palestina yang sedang mengontrol Jalur Gaza.

Juga pada hari yang sama, Duta Besar (Dubes) Palestina di Rusia, Abdel Hafiz Nofal memberitahukan bahwa Jalur Gaza merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Palestina atau dinominasi dari rencana-rencana pendudukan atau pembagian dari Israel. Ketika mengungkapkan semua perselisihan politik dengan Hamas, Dubes Nofal memberitahukan bahwa Pemerintah Palestina tetap menganggap gerakan ini sebagai “sebagian dari warga Palestina”.

Dalam satu perkembangan yang terkait, pada tgl 27 Desember, Tentara Israel telah menggelar pasukan di darat, di laut, dan di udara, memperkuat operasi militer di Jalur Gaza Tengah. Sebelumnya, Panglima Tentara Israel, Staff Herzi Halevi memberitahukan bahwa operasi militer sudah terjadi beberapa bulan, menegaskan tidak berencana memperpendek operasi tersebut.