KTT G20: PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia.

(VOVWORLD) - Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang sedang berlangsung di Kota Osaka, Jepang, Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc, pada  Jumat (28 Juni)  telah mengadakan pertemuan –pertemuan bilateral dengan  Presiden Tiongkok dan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk membahas langkah-langkah memperkuat hubungan  dengan para mitra.

Pada pertemuan-pertemuan ini, pemimpin negara-negara tersebut ingin mendorong hubungan dengan Viet Nam, menyambut Viet Nam menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa masa bakti 2020-2021 dan berharap memperkuat  koordinasi dengan Viet Nam di organisasi politik-keamanan  penting primer ini. Pemimpin negara-negara ini  juga menyatakan dukungan terhadap Viet Nam  sebagai  Ketua ASEAN 2020 dan ingin mendorong hubungan dengan ASEAN, memberikan sumbangan pada perdamaian, stabilitas, kerjasama, perkembangan, keamanan dan keselamatan maritim dan penerbangan di kawasan.

KTT G20: PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia. - ảnh 1PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc (kiri) dan Presiden Xi Jinping   

Pada pertemuan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dua pemimpin Viet Nam dan Tiongkok menegaskan komitmen  mendorong semua permufakatan yang telah dicapai olejh pimpinan dua negara dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya dan sepakat mendorong kunjungan-kunjungan tingkat tinggi antara dua negara, terus  memperkuat  hubungan antara dua negara.

KTT G20: PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia. - ảnh 2PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump 

Pada pertemuan antara PM Nguyen Xuan Phuc dan Presiden AS, Donald Trump, dua pihak mengadakan perbahasan secara terbuka dan konstruktif tentang masalah-masalah kerjasama titik berat antara dua negara di antaranya ada bidang perdagangan dan energi.  Presiden Donald Trump menyambut baik dan menegaskan dukungan dalam kerjasama strategis tentang energi dan meminta kepada dua negara  supaya membangun hubungna perdagangan yang seimbang dan saling menguntungkan.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain