Dalam pernyataan pada Selasa (7/5), Penjabat Kapala Inspektorat Polisi Sri Lanka, Chandana Wickramaratne memberitahukan bahwa pasukan-pasukan keamanan juga telah menahan bahan-bahan pembuatan bom yang direncanakan digunakan oleh para militan yang bersangkutan dengan serentetan serangan sehingga membuat 257 orang tewas dan hampir 500 orang lain terluka. Setelah serentetan serangan berlumuran darah ini, pariwisata – salah satu di antara cabang-cabang ekonomi andalan di negara Asia Selatan ini telah terkena pengaruh secara serius. Badan Perkembangan Pariwisata Sri Lanka, pada Senin (6/5), telah menegaskan bahwa akan cepat memulai operasi besar untuk menyerap kedatangan wisatawan asing kembali ke negara pulau ini. Sekarang, badan-badan fungsional Sri Lanka sedang meneliti cara-cara mendorong pariwisata dan Kolombo akan berupaya membawa cabang ekonomi andalan ini melakukan regenerasi dalam waktu satu tahun.