Mahkamah Agung Israel membahas kemungkinan Netanyahu terus menjadi PM

(VOVWORLD) Mahkamah Agung Israel, pada Minggu (3/5), mengadakan acara dengar pendapat selama dua hari untuk memutuskan apakah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, orang yang dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan kepercayaan, diizinkan memberntuk pemerintah baru atau tidak. Vonis direncanakan akan dikeluarkan pada Kamis (7/5).

Mahkamah Agung Israel membahas kemungkinan Netanyahu terus menjadi PM - ảnh 1PM Israek, Benjamin Netanyahu (Foto: AFP/VNA) 

Kalau vonis tidak menguntungkan Netanyahu, ada banyak kemungkinan akan mengakibatkan penyelenggaraan pemilihan ke-4 sejak bulan April 2019, pada latar belakang Israel sedang harus menghadapi wabah Covid-19 dan akibat ekonomi yang ditimbulkan wabah ini.

Sebelumnya, Netanyahu dan pemimpin Partai Hijau-Putih, Benny Gantz, pada tanggal 20/4, telah menandatangani satu permufakatan untuk menuju pembentukan satu pemerintah persatuan, menurut itu kursi PM akan dipegang secara bergilir. Segera setelah itu, beberapa kelompok, di antaranya ada partai-partai oposisi dan organisasi pengawasan demokrasi telah mengajukan surat kepada Mahkamah Agung Israel untuk menetralisir permufakatan ini.

Menurut beberapa analis Israel, ada sedikit kemungkinan mahkamah mencegah Netanyahu membentuk pemerintah baru.

Komentar

Yang lain