Majelis Umum Kesehatan Dunia: Mengubah tindakan demi tujuan yang bersifat mencakup dalam perawatan kesehatan seluruh rakyat

(VOVWORLD) - Majelis Umum (MU) Kesehatan Dunia  ke-71 yang berlangsung dari 21-26/5 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa (Swiss) menghimpun banyak Menteri Kesehatan dan utusan asal 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Delegasi Kementerian Kesehatan Vietnam yang dikepalai oleh Deputi Menteri-nya, Le Quoc Cuong telah menghadiri peristiwa ini.

Majelis Umum Kesehatan Dunia: Mengubah tindakan demi tujuan yang bersifat mencakup dalam perawatan kesehatan seluruh rakyat - ảnh 1 Delegasi Vietnam hadir pada sidang MU tersebut (Foto: Hoang Hoa/VNA)

Pada MU tersebut, Para Menteri Kesehatan dan utusan telah berfokus membahas banyak masalah global, di antaranya ada Rencana Strategis 5 tahun dari WHO untuk membantu negara-negara mencapai semua tujuan perkembangan yang berkesinambungan (SDGs) yang bersangkutan dengan kesehatan, tindakan WHO dalam situasi-situasi kesehatan publik darurat, masalah kurangnya dan pendekatan terhadap obat-obatan serta vaksin di seluruh dunia, masalah-masalah kejuruan lain seperti mengakhiri penyakit polio, beban berat global tentang korban dan luka karena pagutan ular, penyakit sendi rematis.

Ketika berbicara di depan MU Kesehatan Dunia pada Selasa (22 Mei), Deputi Menteri Kesehatan Vietnam, Le Quoc Cuong menyampaikan 3 tindakan kongkrit yang menjadi komitmen instansi kesehatan Vietnam untuk mencakup perawatan kesehatan seluruh rakyat. Menurut itu, Vietnam berkomitmen meningkatkan jumlah basis medis tingkat kecamatan yang melaksanakan usaha preventif, mengelola dan mengobati beberapa penyakit yang tidak menular ke 75% pada akhir tahun 2019, 95% pada tahun 2025 dan 100% pada tahun 2030. Komitmen kedua ialah memperluas peliputan asuransi kesehatan ke 88,5% pada akhir tahun 2018. Yang ke-3 ialah memobilisasi sumber daya dari pajak terhadap komoditas yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan meningkatkan anggaran keuangan publik untuk melakukan alokasi bagi jasa-jasa perawatan kesehatan semula (menuju ke target pembayaran perawatan kesehatan semula menduduki 30% dalam seluruh  belanja kesehatan).

Komentar

Yang lain