Malaysia dan pasukan penuntut federalisasi Ukraina mencapai permufakatan yang bersangkutan dengan kasus pesawat terbang MH17
(VOVworld) – Pada Senin malam (21 Juli), Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak memberitahukan bahwa dia dan pemimpin pasukan penuntut federalisasi bagian Timur Ukraina, Alexander Borodai telah mencapai permufakatan yang bersangkutan dengan jatuhnya pesawat terbang MH17.
Ketika berbicara di depan jumpa pers di Kuala Lumpur, Ibukota Malaysia, PM Najib Razak memberitahukan bahwa menurut permufakatan yang telah dicapai, jenazah para korban dalam jatuhnya pesawat terbang MH17 akan diserahkan kepada Belanda untuk melaksanakan tes identifikasi, sedangkan Malaysia akan menerima kotak-kotak hitam pesawat terbang MH17. Selain itu, para pakar internasional independen akan mendapat penjaminan keamanan untuk mendekati secara sepenuhnya tempat kejadian jatuhnya pesawat terbang dan mulai melakukan investigasi.
Pasukan penuntut federalisasi bagian Timur Ukraina
menyerahkan kotak hitam MH17 kepada Malaysia
(Foto: baomoi.com)
Menurut rencana, jenazah 282 korban yang telah ditemukan akan dibawa ke kota Donetsk, setelah itu akan diangkut dengan kereta api ke Kharkov dan dibawa ke Amsterdam dengan pesawat terbang pengangkutan militer C130 Hercules, Belanda. Juga menurut permufakatan yang sudah dicapai, dua kotak hitam pesawat terbang MH17 akan diserahkan kepada para pakar Malaysia pada pukul 9.00 malam (waktu lokal).
Pada hari yang sama, seorang komandan Rusia memberitahukan bahwa satu pesawat terbang tempur Ukraina telah terbang dekat pesawat terbang Boeing 777 yang berkode MH17 dari Perusahaan Penerbangan Nasional Malaysia (Malaysia Airlines) sebelum pesawat terbang ini jatuh di bagian Timur Ukraina pada 17 Juli lalu. Juga menurut komandan ini, Kementerian Pertahanan Rusia memiliki foto-foto yang dipotret dari angkasa luar yang menunjukkan bahwa sistim rudal penangkis udara Buk-M1 dari Ukraina ditempatkan di Donetsk pada 17 Juli lalu pada saat pesawat terbang MH17 jatuh di kawasan ini./.