(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, pada Sabtu (24 Mei), menulis artikel dengan judul: “Kawan Tran Duc Luong – Pemimpin yang memberikan banyak kontribusi penting pada usaha pembaruan dan pengembangan serta pembelaan tanah air”.
Artikel tersebut menilai peranan dan semua kontribusi mantan Presiden Tran Duc Luong terhadap perkembangan Vietnam.
Presiden Tran Duc Luong bertemu dengan para buruh Perusahaan Batu Bara Khe Cham pada tahun 2002 (Foto: Trong Nghiep/VNA) |
Menurut PM, mantan Presiden Tran Duc Luong adalah pemimpin yang terhormat, berteladan, ilmuwan yang terkemuka dan seumur hidupnya demi tanah air dan warga.
Pada waktu sugeng, meskipun memikul jabatan apa pun, dia juga memberikan kontribusi-kontribusi besar bagi tanah air. Pada tahap menjadi Depui PM dari tahun 1992 sampai tahun 1997, dia telah bersama-sama dengan kolektif pimpinan Pemerintah membimbing pemberlakuan banyak kebijakan politik yang penting, mengarahkan memperhebat usaha pembaruan dan integrasi internasional secara intensif dan ekstensif, khususnya mengatasi secara efektif semua dampak negatif dari krisi keuangan Asia pada tahun 1997-1998. Dia juga berulang kali menekankan : “Harus membangun satu Negara yang sesungguh milik rakyat, oleh rakyat dan demi rakyat, semua wewenang harus demi kepentingan Rakyat”.
Tentang keamanan-pertahanan, selaku Presiden – Ketua Dewan Pertahanan dan Keamanan, mantan Presiden Tran Duc Luong telah membimbing pembuatan banyak strategi, program dan kebijakan penting tentang keamanan-pertahanan, di antaranya Program Laut Timur, laut dan pulau merupakan satu program yang mempunyai makna penting istimewa pada masa pendesak dan jangka panjang. Mantan Presiden Tran Duc Luong membimbing pembangunan berbagai Anjungan DK pertama di landas kontinen Vietnam dan merekomendasikan memilih bangunan di laut untuk membangun pelabuhan kapal agar mengabdi perkembangan ekonomi. Dia telah membimbing Badan Pemerintah urusan perbatasan melakukan negosiasi dengan sukses delimitasi perbasatan zona ekonomi eksekutif di laut dengan Thailand dan Malaysia, delimitasi perbatasan landas kontinen dengan Indonesia dan hak pengontrol wilayah udara di perairan Vietnam Selatan (FIR-HCM).
Wakil Ketua Dewan Menteri Tran Duc Luong (yang ketiga dari kanan) dan pokja menghadiri upacara pencangkulan pertama Proyek Jalur listrik 500 kV sirkuit 1 (tahun 1992) (Foto: ENV) |
Mantan Presiden Tran Duc Luong juga ditugasi oleh Politbiro unruk mengurusi kelompok kerja antarinstansi menyusun Proyek pembelaan Tanah Air pada situasi baru dan disahkah oleh Polibiro Komite Sentral Partai Komunis Vietnam untuk memberlakukan Resolusi KSPKV ke-8, Angkatan IX tentang “Strategi pembelaan tanah air pada situasi baru”. Ini merupakan Resolusi yang mempunyai makna penting istimewa, bersifat strategis jangka panjang terhadap tugas membela Tanah air sosialisme. Dia sudah bersama-sama dengan Politbiro membimbing negosiasi dengan sukses, menandatangani naskah delimitasi perbatasan di darat dan di laut (kawasan Teluk Tonkin) dengan Tiongkok.
Khususnya, di front urusan luar negeri, selaku Presiden, dia telah turut meningkatkan posisi Vietnam di kancah internasional, memperluas hubungan persahabatan, kerja sama dan perkembangan dengan semua negara, kawasan dan organisasi multilateral.
Artikel tersebut menegaskan bahwa di jabatan apa pun, mantan Presiden Tran Duc Luong selalu mengedepankan kepentingan tanah air dan rakyat, selalu berpikir-pikir dan mencari tahu semua mekanisme, kebijakan dan solusi efektif untuk mengabdi perkembangan sosial-ekonomi, meningkatkan kehidupan materiial dan spirituil Rakyat.
Deputi PM Tran Duc Luong (yang kedua dari kiri) mengunting pita untuk mengaktifkan kelompok mesin 8 Pembangkit Listri Tenaga Air Hoa Binh (tahun 1994) (Foto: Buku Hoa HIng - Sinar listrik yang tidak pernah mati) |
Menurut artikel ini, semua warisan dan sumbangan penting serta pelajaran pengalaman yang mendalam yang ditarik dari kehidupan dan karier mantan Presiden Tran Duc Luong masih utuh nilainya untuk dewasa ini, khususnya pada proses menggelarkan pelaksanaan revolusi tentang perampingan mesin aparat dan semua kebijakan politik penting dalam “Empat pilar” dari Politbiro untuk membawa tanah air dengan mantap memasuki era kebangkitan yang berkembang secara perkasa, beradab dan makmur dari bangsa seperti yang ditegaskan Sekretaris Jenderal KS PKV To Lam.