Masalah migran: Uni Eropa tidak berhasil mempersempit perselisihan antara negara-negara Eropa Timur dan Eropa Barat

(VOVWORLD) - Pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa yang berlangsung di Brussels, Belgia, Jumat (15 Desember), para pemimpin Uni Eropa telah tidak berhasil mempersempit perselisihan tentang cara memecahkan krisis migran, masalah yang pernah menimbulkan perpecahan antara negara-negara anggota selama lebih dari setahun ini.
Masalah migran: Uni Eropa tidak   berhasil mempersempit perselisihan antara negara-negara Eropa Timur dan Eropa Barat - ảnh 1Para migran di Eropa (Foto: AFP/VNA) 

Pada perbahasan  keras yang memakan waktu lebih dari dua jam, pimpinan negara-negara Uni Eropa di Eropa Timur tetap bertekad memprotes quo migran yang diesahkan oleh mayoritas negara anggota Uni Eropa pada tahun 2015 untuk memanifestasikan solidaritas terhadap negara-negara “garis depan” dalam menerima migran seperti Yunani dan Italia. Para pemimpin hanya mencapai kesepakatan luas dalam memperkuat garis perbatasan di luar Uni Eropa melalui permufakatan-permufakatan kerjasama dengan beberapa negara ketiga seperti Turki dan Libia.

Kepada kalangan pers setelah perbatasan, Kanselir Jerman, Angela Merkel, selaku negeri tuan rumah konferensi ini telah menyatakan bahwa tidak bisa hanya  kesepakatan antara negara-negara di luar Uni Eropa, tapi solidaritas harus dicapai dalam internalnya. Dia menegaskan: “Kita masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan” dan tugas yang paling perlu ialah harus terus bekerjasama untuk mencapai kesepakatan tentang ketentuan baru terhadap status bagi kaum pengungsi sebelum batas waktu  yang dikeluarkan pada bulan Juni 2018.

Komentar

Yang lain