Menegaskan Peran Penting Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982

(VOVWORLD) - Lokakarya ke-3 Forum Regional ASEAN (ARF) tentang penerapan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) dan naskah-naskah hukum internasional lainnya dalam menanggapi tantangan yang muncul di laut telah berlangsung pada tanggal 1 Juni sore, dalam bentuk virtual.

Acara ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Luar Negeri Vietnam dan Kementerian Luar Negeri India, Australia, Kanada dan Uni Eropa. Even tersebut merupakan bagian dari kegiatan penggelaran Rencana Aksi Hanoi II tahap 2020-2025 dan Deklarasi ARF tentang peningkatan kerja sama antar badan-badan penegak hukum di laut, yang diesahkan pada tahun 2016 atas prakarsa Vietnam.

Menegaskan Peran Penting Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 - ảnh 1Lokakarya ke-3 Forum Regional ASEAN (ARF) tentang penerapan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982). Foto: VNA

Berbicara pada upacara pembukaan, Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Quang Hieu menegaskan peran penting UNCLOS 1982 sebagai "Konstitusi" laut, sebagai kerangka hukum untuk menyelesaikan tantangan maritim di kawasan, termasuk tantangan baru yang muncul setelah pengesahan Konvensi. Menurut Pham Quang Hieu, semua sengketa di Laut Timur harus diselesaikan dengan cara damai sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982; kerjasama dengan itikad baik, berdasarkan Konvensi, akan turut memperkuat kepercayaan di antara para pihak, mendorong perdamaian, keamanan, dan kemakmuran kawasan.

Sependapat, para ketua bersama, Duta Besar Kanada dan Duta Besar Australia untuk Vietnam, juga menekankan peran dan nilai UNCLOS 1982. Duta Besar Kanada Deborah Paul menegaskan dukungan terhadap semua upaya negara dalam mengelola dan menyelesaikan perselisihan dengan cara damai di sesuai dengan hukum internasional.

Lokakarya ini direncanakan berlangsung selama dua hari (tanggal 1 dan 2 Juni 2021).

Komentar

Yang lain