Menghormati hukum internasional merupakan fundasi untuk menjamin perdamaian demi tujuan perkembangan yang berkesinambungan

(VOVworld) – Dari 24 sampai 30 September ini di kota New York, Amerika Serikat diadakan perdebatan unum tingkat tinggi ke-69 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan partisipasi dari 144 kepala negara dan banyak pemimpin senior dari berbagai negara lainnya.

Pada Sabtu sore (27 September), atas nama Pemerintah Vietnam, Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh telah membacakan pidato dan berbagi perhatian-perhatian Vietnam atas masalah-masalah internasional yang mencuat dewasa ini, menonjolkan pesan dan sumbangan Vietnam kepada usaha menangani masalah-masalah global yang menjadi minat bersama komunitas internasional.

Menghormati hukum internasional merupakan fundasi untuk menjamin perdamaian demi tujuan perkembangan yang berkesinambungan - ảnh 1
Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh berpidato di depan perbahasan ini
(Foto: vov.vn)

Mengenai situasi di dunia sekarang, Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh berbagi penilaian bersama yaitu walaupun ada perkembangan-perkembangan yang positif, tapi situasi di dunia pada umumnya menjadi lebih rumit terbanding dengan waktu sebelumnya. Banyak tantangan global, khususnya terorisme internasional, ancaman proliferasi senjata pemusnah massal, keamanan, keselamatan nuklir, kehabisan sumber-sumber daya alam, perubahan iklim, bencana alam, wabah penyakit, ketahanan pangan, keamanan sumber air, dll terus menjadi masalah-masalah papan atas yang diperhatikan komunitas internasional.

Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh mengimbau kepada PBB dan semua negara anggotanya supaya berusaha lebih giat lagi untuk memperkuat perdamaian dan keamanan internasional, mencegah ancaman-ancaman bentrokan yang potensial serta mengusahakan solusi untuk mengatasi bentrokan-bentrokan sekarang; bersamaan itu menunjukkan: “Menghormati hukum internasional merupakan fundasi untuk menjamin perdamaian, keamanan dan kestabilan demi tujuan perkembangan yang berkesinambungan”. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menekankan bahwa semua negara anggota PBB, tidak membedakan yang besar atau yang kecil, yang kaya atau yang miskin, semuanya harus menghormati dan melaksanakan secara serius semua prinsip, patokan dan ketentuan hukum internasional dan Piagam PBB. Bersamaan itu harus menghapuskan penggunaan kekerasan dalam hubungan internasional dan mendorong penanganan sengketa melalui langkah-langkah damai.

Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menegaskan: Vietnam selalu menghargai peranan, suara  dari semua institusi, forum multilateral, diantaranya ada PBB terhadap masalah keamanan dan perkembangan di kawasan dan di dunia. Untuk berbagi upaya internasional ini, Vietnam sedang aktif berpartisipasi pada proses menyusun Agenda tentang perkembangan pasca tahun 2015,  mengembangkan peranan sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB masa bakti 2014-2016,  dan untuk pertama kalinya telah mengirim kekuatan untuk ikut serta pada pasukan penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan. Vietnam sekarang mencalonkan diri pada  Dewan Sosial-Ekonomi masa bakti 2016-2018 dan Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021.

Tentang ekonomi dunia, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menunjukkan: Vietnam mendukung penguatan sistim perdagangan multilateral,  menciptakan tenaga pendorong  baru bagi ekonomi dunia untuk merebut lagi pertumbuhan dan perkembangan yang stabil.

Tentang situasi regional,  Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh  menegaskan: Vietnam konsisten dengan pendirian dan prinsip menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah dari semua negara, menangani perselisihan dan sengketa dalam hubungan internasional, diantaranya ada masalah Laut Timur dengan langkah damai di atas dasar hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut-tahun 1982 (UNCLOS-1982), melaksanakan secara serius  Deklarasi tentang perilaku dari para pihak di Laut Timur (DOC) dan berupaya  cepat mencapai  Kode Etik di Laut Timur (COC)./. 


Berita Terkait

Komentar

Yang lain