(VOVwordd) - Pemerintah Vietnam baru-baru ini memberlakukan Peraturan Pemerintah No.92 yang menentukan secara terinci langkah pelaksanaan peraturan pemerintah tentang kepercayaan dan agama. Peraturan Pemerintah ini menunjukkan: Negara Republik Sosialis Vietnam menghargai dan menjamin hak kebebasan berkepercayaan dan agama, mengamal atau tidak mengamal sesuatu agama manapun   dari warga negara, tidak ada yang bisa melanggar hak kebebasan itu.

Peraturan Pemerintah ini  juga melarang  memaksa warga negara yang mengamal agama atau melepaskan agama atau menyalahgunakan kebebasan berkepercayaan dan agama untuk menyabot  perdamaian, kemerdekaan dan penyatuan Tanah Air,  menghasut kekerasan atau melakuakan propaganda tentang  perang, melakukan propaganda secara tidak sah yang bertentangan  dengan hukum, politik  dari Negara Vietnam, memecahbelahkan rakyat, memecah-belahkan bangsa-bangsa, memecah-belahkan agama, menimbulkan kekacauan di tempat publik,  melanggar jiwa, kesehatan  dan hati nurani, kehormatan dan harta benda dari orang lain. Semua organisasi dan perseorangan yang melakukan tindakan  pelanggaran terhadap hukum  tentang kepercayaan dan agama semuanya ditangani sesuai dengan  ketentuan hukum.

Yang bersangkutan dengan masalah di atas, Kongres  Umat Kristiani  kota Hanoi akan diadakan dari 27- 28 November untuk terus memperkuat gerakan kompetisi patriotik dalam kalangan Umat Kristiani  ibu kota, menggerakkan rakyat supaya aktif berpartisipasi pada gerakan membangun pedesaan baru, melaksanakan kebiasaan kehidupan berbudaya dan membalas budi. Pham Huy Thong, Wakil Ketua Tetap Komite Persatuan Kristiani  kota Hanoi mengatakan: “ Kongres ke-6  terus memperkokoh organisasi dari Komite Persatuan Kristiani  kota Hanoi, memperkokoh  prestasi- prestasi  yang  dicapai masa bakti lalu. Kami terus melakukan pembaruan tentang personalia, mempunyai tarap   kebudayaan, kepercayaan dalam agama dan kehidupan, Tentang orientasi beraktivitas, kami juga melakukan pembaruan, misalnya melakukan  temu pertukaran dan kunjungan kerja dengan satuan-satuan untuk bisa belajar pengalaman satu sama lain”./.