Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam melakukan pembicaraan dengan Menteri Dalam Negeri dan melakukan kontak dengan Raja Malaysia

(VOVWORLD) - Atas undangan Menteri Dalam negeri Malaysia, Muhyddin Yassin, delegasi tingkat tinggi Kementerian Keamanan Publik Vietnam yang dikepali oleh Menterinya Jenderal To Lam melakukan kunjungan kerja di Malaysia dari tanggal 12-13 Februari.
Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam melakukan pembicaraan dengan Menteri Dalam Negeri dan melakukan kontak dengan Raja Malaysia - ảnh 1 Menteri To Lam (kanan) dan Raja Malaysia, Abdullah Sultan Ahmad Shah (Foto: bocongan.gov.vn)

Dalam rangka kunjungan ini, Menteri To Lam dan delegasinya, pada Kamis (13 Februari), telah melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia, Abdullah Sultan Ahmad Shah di Istana Kerajaan Malaysia. Raja Abdullah menyatakan kegembiraan atas langkah-langkah perkembangan yang semakin baik dalam hubungan kemitraan strategis antara Malaysia dan Vietnam pada umumnya, antara Kementerian Dalam Negeri Malaysia dan Kementerian Keamanan Publik Vietnam pada khususnya. Raja Abdullah mengatakan bahwa pada waktu mendatang, dua pihak terus memperhebat kerjasama di banyak bidang, terutama dalam perjuangan mencegah dan memberantas kriminalitas lintas nasional.

Menteri To Lam mengucapkan selamat kepada negeri dan rakyat Malaysia yang semakin berkembang makmur. Dia menyampaikan hasil perundingan yang baik antara Kementerian Keamanan Publik Vietnam dan Kementerian Dalam Negeri Malaysia kepada Raja Abdullah.

Menteri To Lam menginginkan agar Raja Abdullah menciptakan syarat kepada dua pihak supaya mempertahankan dan memperkuat pertukaran kunjungan semua tingkat, di antaranya memperhatikan penyampaian pesan tingkat tinggi, memperkokoh kepercayaan politik antara dua pihak. Di sampaing itu, dua pihak memperkuat kerjasama untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga negara dan badan-badan usaha di negara ini belajar, tinggal dan bekerja di negara ini untuk berkoordinasi berjuang untuk perjuangan melawan semua organisasi dan perseorangan yang menggunakan wilayah negara yang satu untuk melakukan sabotase terhadap negara yang lain.

Komentar

Yang lain