(VOVWORLD) - Mesir, pada Minggu (11 Februari), menekankan bahwa negara ini benar-benar membantah pernyataan para pejabat senior dalam Pemerintah Israel tentang niat pasukan Israel untuk melakukan operasi militer di Kota Rafah, bagian Selatan Jalur Gaza.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Mesir, Kairo terus memperingatkan akibat-akibat yang mengerikan dari satu operasi militer seperti itu, karena ada bahaya memperserius musibah kemanusiaan di Jalur Gaza. Mesir juga mengimbau “penyatuan” semua upaya regional dan internasional untuk mencegah serangan terhadap Rafah.
Tentang reaksi internasional, dalam pembicaraan telepon pada Minggu (11 Februari) antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Presiden Biden mengimbau Israel untuk jangan melakukan operasi, kecuali ada rencana menjamin keselamatan warga di Rafah.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock – orang yang akan melakukan lawatan ke-5 ke Timur Tengah pada pertengahan pekan depan sejak terjadinya konflik Israel-Hamas, menganggap bahwa serangan tentara Israel terhadap Rafah akan menjadi satu musibah kemanusiaan.
Banyak negara Teluk juga segera memperingatkan, operasi militer Israel terhadap Rafah akan mendatangkan satu musibah kemanusiaan dan menjadi kejahatan genosida.