Mesir membawa ke depan pengadilan kira-kira 312 anggota Organisasi Ikhwanul Muslimin

(VOVworld) – Pada Selasa (16 Desember), Pemerintah Mesir memutuskan membawa lagi 312 anggota organisasi Ikhwanul Muslimin ke depan pengadilan militer dengan tuduhan membakar dan merusak gedung pengadilan kota Ismailia yang terletak di sepanjang terusan Suez pada Agustus tahun lalu. Diantara para tersangka itu ada pemimpin spiritual tertinggi organisasi ini, Mohamed Badie, Sekretaris Jenderal Partai Liberal dan Keadilan (FJP – cabang politik dari Organisasi Ikhwanul Muslimin), Mohamed Beltagy, Wakil Kepala FJP, Essam El-Erian dan Ulama Islam, Safwat Hegazy.

Mesir membawa ke depan pengadilan kira-kira 312 anggota Organisasi Ikhwanul Muslimin - ảnh 1
Anggota organisasi ini dibawa ke pengadilan militer
(Foto: vietnamplus.vn)


Keempat tokoh ini sedang ditahan dalam rumah penjara dan harus menghadapi serentetan tuduhan yang serius. Dibawanya para tersangka tersebut ke depan pengadilan militer dilakukan di atas dasar satu dekrit yang diberlakukan Presiden Abdel Fattah el-Sisi, diantaranya memerintahkan tentara supaya berkoordinasi dengan polisi untuk membela tempat-tempat titik berat, bersamaan itu membawa para pelaku serangan terhadap sasaran ini serta lembaga-lembaga negara, ke depan pengadilan militer dari pada pengadilan-pengadilan sipil seperti sebelumnya. Dekrit sementara ini berlaku selama 2 tahun dan diumumkan hanya beberapa hari setelah serangan yang dilakukan para milisi mujahidin terhadap satu pos kontrol militer di provinsi Sinai, Mesir Utara sehingga menewaskan kira-kira 30 serdadu./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain