Mesir membentuk Komite Investigasi terhadap kekerasan-kekerasan

(VOVworld) - Pada Selasa (17 Desember), Pemerintah Mesir membentuk satu Komite  untuk mencari tahu akan kenyataan kekerasan-kekerasan setelah gelombang demonstrasi besar-besaran anti Pemerintah pada 30 Juni lalu, sehingga mengakibatkan penggulingan Pemerintahan pimpinan Presiden Mohamed Morsi. Menteri Hukum sementara Mesir Mohamed Amin al-Mahdy juga menuduh beberapa kelompok politik Islam, khususnya organisasi Ikhwanul Muslimin (MB) telah tidak melaksanakan komitmen terhadap “prinsip permainan demokratis”, menimbulkan rintangan terhadap dialog-dialog yang efektif untuk menciptakan kerujukan yang benar-benar. Mohamed Amin al-Mahdy juga mengatakan bahwa MB harus bertanggung jawab tentang situasi kekerasan di jalan-jalan, bersamaan itu menekankan bahwa perihal MB tidak mengaku aspirasi rakyat merupakan bukti yang menunjukkan bahwa mereka tidak setia  terhadap Tanah Air.

Mesir  membentuk Komite  Investigasi terhadap kekerasan-kekerasan - ảnh 1
Para mahasiswa yang mendukung MB berbentrokan dengan polisi anti huru hara
dalam demonstrasi pada 11 Desember
(Foto:vietnamplus.vn)

Pada hari yang sama, puluhan mahasiswa pendukung Presiden terguling Mohamed Morsi telah menderita luka-luka dalam beberapa demonstrasi anti Pemerintah sementara di banyak universitas Mesir. Bentrokan antara para mahasiswa  pendukung MB dan pasukan keamanan juga terjadi di kawasan-kawasan atas  Mesir. Banyak demonstran telah membakar satu pos penjaga, menahan dan menggunakan batu untuk menyerang pasukan keamanan, memblokade jalan-jala, menuntut untuk membebaskan  para rekan dan menjunjung slogan-slogan  untuk menentang  tentara dan polisi dan rancangan Undang-Undang Dasar yang akan segera dikeluarkan pada referandum./.


Komentar

Yang lain