NATO membuat rencana mengadakan latihan perang besar-besaran pasca Perang Dingin

(VOVWORLD) - Dengan partisipasi dari 45.000 serdadu, latihan perang berkade “Trident Juncture 18” dari NATO akan merupakan latihan perang besar-besaran dari persekutuan ini pasca Perang Dingin. 

Demikian ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg pada Selasa (2/10). Ketika berbicara di depan konferensi Menteri Pertahanan 29 negara NATO di markas baru-nya di Brussels (Belgia), Sekjen Jens Stoltenberg memberitahukan bahwa latihan –latihan perang ini akan bersandar pada skenario membela satu negara anggota yang menghadapi musuh rekaan, para sedardu, 10.000 peralatan di darat, 70 kapal dan 150 pesawat terbang digelarkan ke Norwegia, Atlantik Utara dan kawasan Baltik. Dia juga menekankan bahwa latihan perang ini dilangsungkan secara transparan dan bersifat defensif. Menurut dia, semua negara anggota Organisasi Kerjasama Shang Hai di Eropa, di antara-nya ada Rusia diundang mengirimkan wakil datang mengawasi latihan perang ini.

Latihan perang yang direncanakan akan berlangsung dari 25/10 – 7/11. Ini akan merupakan aktivitas yang paling besar NATO sejak sedikitnya setelah tahun 1991, tetapi tetap lebih kecil dari latihan perang Vostok-18 yang dilakukan oleh Rusia dan Tiongkok pada bulan lalu.

Komentar

Yang lain