(VOVworld) – Peristiwa Brexit akan memberikan beberapa keuntungan kepada negara-negara ASEAN dalam menciptakan syarat-syarat yang kondusif untuk menandantangani beberapa kesepakatan perdadagangan bebas dan menyerap investasi dari Inggris. Demikianlah penilaian para pakar pada lokakarya “Brexit dan Komunitas Ekonomi ASEAN di pandang dari sudut integrasi”  yang diadakan di kota Ho Chi Minh, Rabu (3/8). Para peserta lokakarya tersebut menganggap bahwa bagi Uni Eropa, ASEAN mempunyai potensi besar dalam mengembangkan kerjasama perdagangan bilateral karena ASEAN merupakan pasar serta pintu gerbang bagi Uni Eropa untuk masuk kawasan Asia-Pasifik. Sementara itu, hampir semua negara Asia Tenggara menganggap Uni Eropa sebagai mitra strategis dan berharap supaya memperkuat hubungan ekonomi di banyak bidang.

Pada latar belakang peristiwa Brexit yang telah membuat posisi ekonomi dan politik  Inggris sementara turun, sehingga negara ini banyak kemungkinan akan mengarahkan titik berat ke kawasan Asia-Pasifik. Para pakar memprakirakan bahwa tahap pasca Brexit, selain pasar Eropa, Inggris akan berfokus menganeka-ragamkan pasar, mengurangi kebergantungan terhadap negara-negara tetangga dan Asia menjadi destinasi yang dinamis dan potensial. Hal ini menciptakan syarat yang kondusif bagi Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) untuk menuju ke target pembentukan satu pasar bersama yang tunggal; diantaranya perdagangan dan investasi diliberalisasi guna memperkuat daya saing ASEAN di pasar global. Secara jangka panjang, ini merupakan kesempatan baik bagi ASEAN, termasuk Vietnam untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan Inggris.