Opini umum internasional menilai tinggi kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di AS

(VOVWORLD) - Opini umum internasional terus memberikan peniliaan yang positif tentang kunjungan resmi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc di Amerika Serikat (AS). 
Opini umum internasional menilai tinggi kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di AS - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc menemui wakil Perutusan Vietnam di PBB  (Foto: baotintuc.vn) 

Profesor Carl Thayer asal Australia memberitahukan bahwa kunjungan ini telah “mencapai sukses baik”, memperlihatkan garis politik diplomatik yang aktif dan upaya sangat keras dari Vietnam serta membuka “satu periode baru” dalam hubungan antara dua negara. Dia menekankan bahwa justru Presiden AS memberitahukan bahwa perdagangan memelopori agenda perbahasan antara dua pihak. Ini juga adalah masalah yang tergolong kelompok pertama dalam Pernyataan Bersama yang diumumkan, kemudian disusul menurut Thayer, telah mengungkapkan “secara adil” kepentingan dua pihak.

Menurut Radio RFI, kunjungan resmi PM Vietnam ini telah mencapai “sukses baik”, Washington dan Hanoi telah sepakat memperkuat hubungan pertahanan dan militer, bersamaan itu menekankan kebutuhan menghormati hak kebebasan penerbangan dan maritim di Laut Timur, melawan semua tindakan militerisasi terhadap kawasan ini. Indikasi yang paling jelas tentang tekad memperkuat dan mengembangkan hubungan pertahanan dan militer bilateral dimanifestasikan dalam Pernyataan Bersama tentang penguatan kemitraan komprehensif Vietnam-AS yang diumumkan setelah pembicaraan antara PM Nguyen Xuan Phuc dan Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Khususnya tentang Laut Timur, Presiden Donald Trump mengulangi komitmen bahwa AS akan membela hak kebebasan mobilitas di Laut Timur dan menentang semua aktivitas militerisasi terhadap kawasan ini. Dua pihak meneknakan kembali “arti penting penjaminan kebebasan maritim, penerbangan dan berbagai bentuk penggunaan laut legal”, bersamaan itu menyatakan kecemasan tentang “instabilitas-instabilitas yang ditimbulkan oleh pembatasan-pembatasan  ilegal terhadap kebebasan di laut, perdamaian dan kemakmuran kawasan Asia-Pasifik”.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain