Pakistan Selenggarakan Pemilu di Tengah Banyak Ketidakstabilan

(VOVWORLD) - Pakistan, pada Kamis (8 Februari) mengadakan pemilihan umum (pemilu) di seluruh negeri pada latar belakang negara Asia Selatan ini sedang mengalami ketidakstabilan politik, krisis ekonomi dan meningkatnya kasus-kasus kekerasan dan terorisme.

Ini merupakan pemilu terbesar dalam sejarah Pakistan ketika lebih dari 128 juta pemilih di negara ini menggunakan hak memberikan suara. Lebih dari 17.800 kandidat mencalonkan diri untuk posisi-posisi di Parlemen dan dewan tingkat provinsi – angka yang belum pernah ada dalam sejarah. 

Pemungutan suara dilakukan di lebih dari 90.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh negeri, mulai pukul 08.00 hingga 17.00. Lebih dari separuh jumlat TPS tersebut dimasukkan ke dalam daftar “sensitif” dan “sangat sensitif” dalam hal keamanan. Untuk menjamin agar pemilu berlangsung lancar, sekitar 500 ribu personel keamanan dari pasukan-pasukan: Tentara Pakistan, pasukan semi-militer, dan polisi telah dikerahkan. 

Pemerintahan dan Perdana Menteri baru Pakistan mendapat tugas berat dalam menyelesaikan krisis ekonomi dan pos-pos utang negara yang sangat besar dari tanah air dan merekonsiliasi hubungan dengan pasukan tentara serta menghadapi ancaman keamanan dari pasukan-pasukan teroris.

Komentar

Yang lain